Pulau Bali yang juga dikenal sebagai pulau Dewata merupakan salah satu propinsi di tanah air yang menjadi ikon wisata nasional dan ikon wisata dunia paling terkenal sampai saat ini. Pulau dengan beragam keindahan panorama alam, berupa lautan, pantai, taman, danau, dengan beragam budaya atau adat istiadat, tradisi, karya seni serta aneka macam pesona wisata lain. Begitu banyak pura atau tempat persembahyangan dan peribadatan warga lokal di pulau Bali yang beberapa di antaranya juga menjadi tempat tujuan wisata atau objek plesiran menarik. Begitu banyak karya seni dan hasil kreasi masyarakat Bali yang berhasil menjadi obyek wisata, baik dari yang jenisnya pernak-pernik kecil, sampai berupa karya seni agung berupa lukisan, corak batik, keris, alat musik, tarian, patung, sampai candi.
Saat berwisata atau plesiran di pulau Bali tentu saja tidak akan cukup apaila hanya memiliki kesempatan sehari saja, karena begitu banyak tempat wisata dan wahana hiburan, baik wisata malam maupun siang hari yang selalu memanjakan untuk dinikmati. Salah satu wujud dan kepedulian warga masyarakat Bali bersama pemerintah, serta pihak terkait, seperti para tokoh agama, budayawan, seniman, arsitek, pebisnis, dan sejarawan untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya Bali serta kearifan lokal, maka dibangunlah monumen Wisnu Kencana dan patung Wisnu Kencana atau patung Garuda Wisnu Kecana (GWK). Lokasi atau alamat patung GWK Bali berada di Bukit Unggasan, Jimbaran, kabupaten Badung, Bali. Letak patung Wisnu Kencana berdiri menjulang tinggi di dalam area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Patung Wisnu Kencana, patung tertinggi ketiga di dunia (patung tertinggi di dunia nomor 3) ini memiliki ketinggian 121 meter (tinggi patung 75 meter, tinggi penyangga 45 meter) dan lebar 64 meter, yang merupakan karya agung dari pematung atau seniman patung, I Nyoman Nuarta bersama PT Alam Sutera Realty Tbk.
Dikutip dari wikipedia, bahwa tujuan pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana Bali adalah sebagai taman budaya sekaligus menjadi ikon untuk pariwisata Bali dan Indonesia. Gambaran patung Wisnu Kencana adalah berwujud Dewa Wisnu atau dalam mitologi Hindu sebagai Dewa Pemelihara (Sthiti) yang sedang mengendarai burung Garuda. Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) ini diproyeksikan sebagai pengikat tata ruang dengan jarak pandang mencapai 20 km, sehingga patung Wisnu Kencana bisa tetap terlihat dari Sanur, Kuta, Nusa Dua, sampai Tanah Lot. Sejak awal pembangunan di tahun 2013, patung Garuda Wisnu Kencana selesai dibangun pada September 2018 dan peresmian patung GWK oleh Presiden Joko Widodo pada 22 September 2018. Patung Wisnu Kencana selain sebagai ikon wisata dan budaya, juga sebagai simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.