Tembang Jawa merupakan salah satu kekayaan budaya nusantara berupa lagu daerah yang diwariskan secara turun- temurun sejak jaman dahulu kala. Banyak judul dan jenis lagu daerah di Indonesia, termasuk di daerah Jawa, baik itu di wilayah Jawa Timur, DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Khusus di daerah Jawa bagian tengah ke timur sangat banyak ditemukan lagu daerah atau tembang tradisional Jawa yang berupa lagu dengan syair sangat sederhana, namun filosofi atau pesan dibalik syair tersebut sangatlah luas, mendalam, serta bijaksana. Dimana pesan moral atau makna dari lagu tembang Jawa masih terus relevan untuk dinyanyikan dan diterapkan di kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Tak sedikit tembang Jawa yang ada sampai saat ini merupakan karya seni agung dari para pendahulu di wilayah Jawa, baik itu seorang pujangga, sastrawan, kerabat istana, para pangeran atau raja, sampai pada para wali atau sunan yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Lirik lagu dan ritme atau irama dari tembang Jawa memang ada banyak yang terlihat sederhana, lugas, dan juga identik dengan lagu dolanan anak. Hal tersebut tentu saja dimaksudkan agar mudah diingat, dihafalkan, dan kemudian ditafsirkan atau diketahui makna yang terkandung pada tembang tersebut.
Banyak judul lagu daerah atau tembang Jawa yang sampai saat ini masih terus dinyanyikan, dipopulerkan, dan di-aransemen ulang sesuai tren musik masa kini, dengan maksud untuk tetap melestarikan lagu tersebut dan juga sebagai sarana untuk kembali mengingatkan nilai-nilai luhur yang terkandung pada tembang Jawa itu. Wujud dari penggunaan tembang Jawa itu antara lain sebagai lagu sholawatan, lagu campursari, lagu religi, dan sebagainya. Salah satu lagu Jawa terkenal yang dibuat oleh para wali atau kanjeng Sunan adalah tembang turi-turi putih, yang diambil dari bunga atau kembang turi yang berwarna putih.
Lirik lagu turi-turi putih dan maknanya :
Turi turi putih ditandur ning Kebonagung
Turi turi putih ditandur ning Kebonagung
Jeleret tiba nyemplung gemlundung kembange piro
Mbok kiro mbok kiro kembange opo
Kembang kembang kemboja
Kembang kemboja ojo dibabat
Kembang kembang kemboja
Kembang kemboja ojo dibabat
Gusti Allah paring ngapura yen siro kabeh gelem taubat
Mbok kiro mbok kiro kembange opo
Kembang kembang melati
Kembang melati gandane wangi
Kembang kembang melati
Kembang melati gandane wangi
Mumpung cilik sing sregep ngaji
Mengko yen tua ora bisa lali
Mbok kiro mbok kiro kembange opo
Kembang kembang kenanga
Kembang kenanga ning pinggir kali
Kembang kembang kenanga
Kembang kenanga ning pinggir kali
Ilingi siro menungso sing bakal nemahi pati
Ra bisa Ra bisa siro kowe mblenjani
Makna tembang turi-turi putih sangatlah dalam dan penuh pesan agar kita selaku manusia untuk selalu ingat akan kematian atau ajal yang akan datang sewaktu-waktu. Sehingga sudah sewajarnya jika di setiap tingkah laku dan perbuatan kita untuk tidak melawan nilai-nilai budaya, kesusilaan, dan ajaran agama yang ada, agar bisa mendapatkan ridho dari Allah SWT, sang Pencipta alam raya ini. Pendidikan dan bimbingan untuk menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur dan bertanggungjawab harus ditanamkan sejak dini atau sejak masih usia anak-anak.